Sabtu, 19 September 2009

Hari Raya Iedul Fitri

1. Hari Raya Iedil Fithri

Salah satu kebanggaan umat Islam dalam pengamalan Islam ialah memiliki suatu acara besar, yang namanya disebet Hari Raya Idil Fitri. Kenapa Idil Fitri di sebut hari raya? Padahal Idil Fitri harinya biasa saja 24 jam, tidak besar. Hari Idil Fitri itu aturan Allah, untuk kita umat Islam. Jadi hari raya Idil Fitri itu milik kita umat Islam. Karena itu pantas sekali, kalau Iedil Fitri dipandang besar oleh kita Umat Islam. Orang yang bukan Umat Islam tidak akan mau memandang besar pada hari Raya idil Fitri. Menurut Imam Abu Bakar Muhammad Satho, Hari Raya itu ada dua, yaitu Hari Raya Idil Fitri dan Idil Adha. Menurut ulama, Hari Raya yang paling besar, yaitu Hari Raya Idil Adha, karena Hari Raya Idil Adha, perintahnya langsung dari Allah dalam Qur’an yaitu :

108_2 (الكوثر: ۲)

Artinya :"Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah". QS. Al-Kautsar : 2

Sedang shalat Idil Fitri hanya di perintah oleh Nabi Saw. Maka dengan alasan itu, Hari Raya Idil Adha di pandang lebih besar oleh Ulama. Sebenarnya Allah dan Rosul-Nya tidak pernah menerangkan bahwa Hari Raya Idil Fitri dan Hari Raya Idil Adha itu disebut Hari besar. Jadi yang menyebut hari besar itu kita umat Islam. Karena Hari Raya Iedil Fitri dan Hari Raya Iedil Adha itu pantas dibesarkan.

Seperti yang sudah di sebutkan di atas Hari Raya Idil Fitri wajar disebut besar oleh kita, karena hari raya idil fitri, hari yang membahagiakan umat Islm. Mungkin tidak akan ada umat Islam yang tidak merasa bahagia, Hari Raya Iedil Fitri dan Hari Raya Iedil Adha, karena itu bagaimana tidak bahagia, umat Islam telah selesai menunaikan ibadah puasa selama satu bulan di bulan Romadhon dan kembali makan seperti biasa di waktu siang. Padahal di hari raya hanya ada dua acara poko, yaitu membaca takbir hari raya dan melaksanakan shalat ied. Dua acara tersebut sangat membahagiakan umat Islam, malahan orang-orang yang tidak puasapun ikut nimbrung sama-sama ikut bahagia. Mereka ikut takbir dan melaksanakan shalat Ied.

Kebahagiakan Idil Fitri bagi Umat Islam bukan karena banyak makanan dan pakaian bagus, sebab makanan dan pakaian di luar Idil Fitri juga banyak. Kebanyakan Idil Fitri bagi Umat Islam itu suatu anugrah dari Allah, bukan di buat-buat. Umat Islam boleh sekali menganggap Idil Fitri sebagai hari yang agung, karena hari raya Idil Fitri termasuk syi'ar Islam.

Firman Allah Ta'ala.

ومن يعطم من شعارالله فهو من تقوى القلوب

Artinya :"Dari siapa yang menggunakan syiar-syiar Allah, maka dia termasuk orang yang bertaqwa hatinya".

Mengagungkan maksudnya merasa bangga dan gembira dengan adanya Hari Raya Idil Fitri, meskipun di disamping itu kita merasa kehilangan bulan Romadhon yang penuh barokah dan banyak rijki.

Menurut Ulama maksudnya :

ليظهر شعائر الاسلام. اولعزة الاسلام.

Artinya :"Untuk mendzohirkan syi'ar-syi'ar Islam, atau untuk kemulyaan Islam". Subullus salam 2 halaman 70.

Jadi kita boleh, Idil Fitri disebut Hari Raya, Nabi mengatakan bahwa hari raya Idil Fitri itu adalah hari bahagia". Yaumas Sururi.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لصائم فرحتان فرحة عند الفطر وفرحة عند القاء ربه. رواه الحد ن.

Artinya "Dan berkata : Sabda Rosulullah Saw "untuk orang yang berpuasa ( di bulan Romadhon) ada dua kegembiraan, yaitu kegembiraan di waktu berbuka puasa (terakhir) dan kegembiraan yang kedua, yaitu di waktu bertemu dengan Tuhannya (di surga). HR.

Kita sebagai Kaum Muslimin, mendapat tugas beribadah kepada Allah. Kita harus menahan diri, tidak makan dan minum, tidak menggauli istri waktu siang di bulan Romadhon. Kemudian di akhiri dengan zakat Fitrah, tentu kita memuji syukur dan gembira bisa lulus mengerjakan puasa selama satu bulan dengan ikhlas tanpa rasa di paksa. Kini sudah sampai pada waktu yang diharamkan puasa, yaitu tanggal satu syawal, waktu yang pada umumnya sangat di nantikan kedatangannya. Hari Raya Idil Fitri, banyak orang yang terharu, lalu sujud kepada Allah, karena mampu mengamalkan puasa selama satu bulan. Puasa adalah suatu ibadah yang penuh dengan ikhlas. Orang yang berpuasa tidak mau membatalkan puasa, meskipun tidak ada orang lain.

Puasa ibadah yang dipandang lebih berat mengamalkannya menurut ukuran hawa nafsu. Karena itu mereka berdo'a "Ya Allah, Ya Tuhan kami terimalah puasa kami dan puasa keluarga kami, Ya Allah, bersihkanlah segala dosa-dosa kami, dosa yang sudah dikerjakan oleh kami waktu yang lalu, Ya Allah selamatkanlah kami dan jauhkanlah kami dari dosa-dosa yang akan datang, ya Allah jauhkanlah kami dari siksa neraka, dan masukanlah kami kedalam surga dengan rahmatmu.

Memang kita semua Kaum Muslimin merasa gembira dan bahagia bertemu dengan Hari Raya Idil Fitri, yang kita banggakan. Adapun kegembiraan yang kedua, tentu kalau kita masuk surga akan bertemu dengan Allah Swt di surga sebagai kenikmatan terbesar di surga. Suatu kenikmatan yang tidak ada bandingannya di dunia. Bagaimana bahagia di surga. badan ahli surga selalu dalam keadaan sehat dan segar tangkas dan giat tidakloyo, cerah dan manis, tidak ada sedikitpun penyakit yang menempel pada badan ahli surga, cantik, ganteng dan muda selamanya. Di surga bersih dari segala penyakit hati, mereka merasa aman dan nyaman tidak ada iri hati, dendam dan marah, tidak ada hasud dendam dan sombong. Tidak ada marah dan bohong, tidak ada cemburu unek-unek, marah dan lainnya. Mereka ahli surga tidak akan mengalami tua, seperti di dunia.

Di atas sudah di ceritakan kita semua bisa masuk surga, jika ibadat kita diterima Allah ta'ala, puasanya baik dan benar. Tetapi meskipun ibadat kita jelek kurang baik, kurang tepat dan tidak sempurna, tapi kita terus bermohon kepada Allah ta'ala, agar ibadat kita dan puasa kita diterima oleh Allah ta'ala dengan rahmatnya. Karena itu Nabi Saw memberikan petunjuk kepada kita agar puasa kita diterima oleh Allah Swt, yaitu dengan cara seperti di bawah ini :

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم. ان اصحاب الرسول الله صلى الله عليه وسلم . كانوا اذا التقى بعضهم. لبعض يوم العيد قالوا تقبل الله منا ومنكم. رواه احمد.

Artinya :"Sesungguhnya shahabat-shahabat Rosulullah Saw, bila mereka bertemu dengan sebagian mereka, maka mereka mengucapkan "semoga Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar